Chelsea memenangkan pertandingan ketiga mereka berturut-turut
Ini merupakan kemenangan ketiga beruntun Chelsea setelah mengalahkan Leeds 1-0 dan Dortmund 2-0. Mereka hanya memenangkan dua dari 15 pertandingan sebelumnya. Sejak Oktober, Chelsea hanya mencetak tiga gol dalam satu pertandingan dan mereka juga mengakhiri rentetan delapan pertandingan beruntun tanpa kemenangan tandang, sejak mengalahkan Aston Villa 2-0 pada 16 Oktober.
Meski tak mampu mengungguli lawan, hasil ini cukup membantu Potter menghilangkan tekanan. Panglima militer berusia 47 tahun itu pernah dianggap mudah kehilangan kursinya pekan ini, namun ia berhasil menuntaskan tugas tersebut dengan dua kemenangan beruntun di Liga Inggris dan satu tiket ke perempat final Liga Champions. Chelsea memiliki 37 poin setelah 26 pertandingan, peringkat 10.
Sebaliknya, kekalahan kelima beruntun Leicester di semua kompetisi menempatkan Brendan Rodgers di posisi yang sulit. Ahli strategi Irlandia Utara adalah pelatih yang paling berisiko dipecat di Liga Premier saat ini, bukan Potter. Leicester hanya unggul satu poin dari grup yang menahan lampu merah.
Pasukan Rodgers memasuki permainan dengan baik dengan dua situasi untuk memasukkan bola ke dalam kotak James Maddison. Namun, Leicester menerima seember air dingin dari "pak tua" Ben Chilwell. Dari sepak pojok, umpan silang Kalidou Koulibaly menciptakan kondisi bagi Chilwell untuk melepaskan tendangan voli berkelas di area penalti, membuat kiper Danny Ward tak mampu bereaksi.
Leicester merespons ketika Maddison melakukan tendangan bebas untuk membiarkan Daniel Amartey keluar dari kotak penalti. Setelah itu, kedua tim bergantian membuat goyangan gawang lawan. Yang pertama adalah mematahkan jebakan offside namun membentur tiang gawang di hadapan kiper Joao Felix di tim Chelsea. Dua menit kemudian, Kiernan Dewsbury-Hall membentur mistar dari jauh di ratapan para pendukung tuan rumah.
Pada menit ke-34, Chelsea kembali memasukkan bola ke gawang lawan untuk kedua kalinya saat Felix memanfaatkan peluang memanfaatkan umpan silang Ruben Loftus-Cheek. Namun gol itu dianulir karena offside. Tak lama kemudian, Felix melakukan kesalahan dengan membiarkan Ricardo Pereira mencuri bola di kandang sendiri. Memanfaatkan peluang itu, Patson Daka dengan berani menggiring bola melewati dua pemain Chelsea sebelum menaklukkan Kepa Arrizabalaga dengan tembakan ke sudut dekat.
Bersemangat usai menyamakan kedudukan, Leicester berulang kali mengancam dan membuat Kepa kesulitan memblok dua tembakan Maddison dan Kelechi Iheanacho. Namun, di masa-masa sulit, Chelsea diuntungkan dengan momen bintangnya. Rookie Enzo Fernandez memukul bola voli dengan terampil untuk Kai Havertz menerkam melewati Ward, memberi Chelsea umpan kedua di menit keenam injury time.
Babak kedua terus menampilkan tarik-menarik dari kedua tim saat fokus menjadi milik kedua penjaga gawang. Ward melompat untuk mendorong sundulan Wesley Fofana melewati mistar. Kepa kemudian juga harus keluar untuk menghentikan Iheanacho dan terluka. Kiper Leicester itu bermain gemilang dalam situasi menghentikan sundulan Havertz dari lapangan dan Kepa hampir membuat Chelsea benci dengan sepakannya yang buruk, namun untung baginya, Dewsbury-Hall tidak menyelesaikannya dengan baik di depan gawang yang kosong.
Menit 75, rookie Chelsea Mykhailo Mudryk lolos di sayap kiri sebelum mengalahkan Ward. Namun Chelsea dibatalkan untuk kedua kalinya karena offside. Namun, tim tamu memperlebar jarak tiga menit kemudian. Dari umpan silang Havertz, Mudryk menyundul umpan untuk membiarkan tendangan voli Mateo Kovacic masuk ke gawang Leicester.
Upaya di sisa waktu tak membantu tim tuan rumah memperpendek jarak. Mereka bahkan mengakhiri pertandingan dengan 10 orang saat gelandang Wout Faes mendapat kartu kuning kedua karena menebas Carney Chukwuemeka. Chelsea akan memiliki waktu istirahat sepekan sebelum menjamu Everton akhir pekan depan dan Leicester menjelang perjalanan ke Brentford.