Pelatih Arteta: 'Arsenal harus menang di Man City'
"Saya tidak sabar, ini adalah permainan yang diinginkan semua orang," kata Arteta tentang pertandingan melawan Man City, setelah bermain imbang 3-3 di Southampton pada putaran ke-32 kemarin. "Ketika semuanya dipertaruhkan, Anda harus pergi ke sana untuk menang. Kami akan mempersiapkan pertandingan dengan mentalitas itu. Itulah keindahan olahraga ini, Anda ingin tetap di tempat Anda sekarang. Kami siap. Saya akan mempersiapkan diri dengan baik untuk perjalanan yang luar biasa ini." ke Manchester."
Tiga hasil imbang berturut-turut melawan Liverpool, West Ham dan Southampton membuat Arsenal terengah-engah dalam perburuan gelar. Saat ini, mereka unggul lima poin dari Man City, tetapi memainkan lebih dari dua pertandingan. Guru dan siswa Arteta hanya dapat memperoleh kembali hak mereka untuk menentukan nasib sendiri jika mereka memenangkan perjalanan mereka ke Man City pada malam 26 April.
Terakhir kali Arsenal menang di Etihad Stadium di Liga Inggris terjadi pada Januari 2015, dengan skor 2-0 berkat Santi Cazorla dan Olivier Giroud. Musim lalu, Arsenal bahkan kalah 0-5 dan gagal mencetak satu gol pun saat menjamu Man City.
Menyadari pentingnya, namun Arteta menegaskan bahwa ini bukanlah "final" penentuan tahta musim ini, karena Arsenal masih memainkan lima babak lagi. Pelatih Spanyol meminta para pemain untuk mengesampingkan keraguan dan memfokuskan pikiran mereka menuju tujuan memenangkan tiga poin di Manchester.
Menyusul tim terbawah Southampton kemarin, Arsenal memulai dengan buruk, bahkan membiarkan Carlos Jonas Alcaraz dan Theo Walcott kebobolan di 14 menit pertama. Gabriel Martinelli memperpendek keunggulan di babak pertama, namun pemain pengganti Duje Caleta-Car mengembalikan keunggulan dua gol tim tamu melalui sundulan dari jarak dekat menit ke-66. Upaya selanjutnya hanya membantu Arsenal mencetak dua gol berkat serangan Martin Odegaard dan Bukayo Saka di tiga menit terakhir, untuk merebut satu poin.
Belum puas dengan hasil tersebut, namun Arteta tetap bangga dengan performa tim tuan rumah. Dia menambahkan: "Kami mempersulit lagi, tetapi kesalahan adalah bagian dari sepak bola. Dengan cara kami bereaksi, saya mencintai para pemain lebih dari sebelumnya. Grup muda ini bereaksi dengan cara yang luar biasa."
Pelatih berusia 41 tahun itu mengaku lini pertahanan banyak melakukan kesalahan dan harus berbenah, namun menolak anggapan bahwa Arsenal kurang percaya diri karena tekanan gelar. Arteta pun menyayangkan ketika Arsenal melewatkan peluang bagus di akhir pertandingan, termasuk tembakan Leandro Trossard yang melintasi mistar atau sepakan sempit Reiss Nelson.
Striker Gabriel Jesus juga kecewa karena Arsenal bermain imbang tiga kali berturut-turut dan menegaskan bahwa semua poin bisa menentukan mahkota Liga Inggris. Enam putaran tersisa ia anggap sebagai final, termasuk bertemu klub lamanya Man City.