Pelatih Inzaghi: 'Guardiola membagi sepakbola modern menjadi dua bagian'
"Saya tidak pandai memberikan persentase, tapi saya tahu Inter akan menghadapi klub terbaik di dunia, tim yang menjuarai Premier League lima kali dalam enam musim," TMW mengutip Inzaghi pada 5 Juni. "Inter harus bermain tim hebat dengan pelatih yang menandai era baru. Sepak bola modern dibagi menjadi dua bagian, dengan sebelum dan sesudah Guardiola."
Guardiola mulai bergema dengan tiki-taka, gaya permainan yang didasarkan pada kemampuan mengontrol bola dengan pantulan dan teknik kecil. Berkat gayanya itu, pelatih asal Spanyol itu membantu Barca merajai Eropa dan membawa puluhan gelar antara 2009-2019, yang berpuncak pada treble 2009.
Belakangan, Guardiola juga mengukir prestasi di Bayern, mengubah klub Jerman itu menjadi tim yang lebih mengandalkan penguasaan bola. Di Man City, pelatih berusia 52 tahun itu membantu klub mendominasi taman bermain domestik dan dua kali mencapai final Liga Champions. Musim ini, ia membuka tren untuk mendorong bek sayap ke tengah dan membantu Man City meraih treble bersejarah.
"Ada banyak kekaguman untuk Guardiola, untuk Man City, atas apa yang telah mereka lakukan selama bertahun-tahun," lanjut Inzaghi. "Di semifinal melawan Real, saya merasa Man City akan mencapai final, meski leg pertama imbang. Sebelum leg kedua, saya memberi tahu istri dan anak saya bahwa Man City akan menang."
Inzaghi membantah jika City ditekan oleh ambisi Man Utd untuk mengulang treble pada musim 1998-1999, dan menuding Inter juga bisa meraih tiga gelar musim ini. "Nerazzurri" finis ketiga di Serie A, tetapi mengalahkan Fiorentina 2-1 di final Piala Italia dan Milan 3-0 di Piala Super Italia.
Pelatih asal Italia itu bangga bisa bersama Inter melewati perjalanan sulit menuju final Liga Champions, termasuk melaju ke "grup maut" bersama Bayern, Barca dan mengalahkan klub serta kota Milan di kedua semifinal. Inzaghi yakin Inter memiliki pemain yang bisa membuat perbedaan di final Liga Champions, termasuk striker Lautaro Martinez.
Ketika ditanya apakah pertarungan besar di Istanbul, Turki pada 10 Juni adalah pertandingan terpenting dalam kariernya, Inzaghi menjawab: "Tentu, dan hal yang sama berlaku untuk para pemain Inter. Itu saja. Malam itu membayar semua upaya kami sepanjang tahun. Ini merupakan perjalanan yang penuh jebakan, tetapi dalam tiga bulan terakhir, dengan lebih banyak staf yang dirotasi, saya pikir Inter telah melakukan hal-hal hebat." .
Pelatih berusia 47 tahun itu mengatakan belum memutuskan starting lineup, ketika Inter masih menjalani empat sesi latihan di Italia dan satu sesi latihan untuk membiasakan diri di stadion Ataturk sebelum hari pertandingan. Inzaghi juga mengharapkan penggemar netral di Türkiye untuk mendukung Inter karena kehadiran gelandang Hakan Calhanoglu.