Pelatih Shin Tae-yong kecewa dengan wasit saat kalah dari Vietnam
“Sebelum pertandingan, saya sampaikan bahwa ada banyak keputusan wasit yang mengubah hasil turnamen,” kata Pelatih Shin pada konferensi pers usai final pada malam 26 Agustus. “Hal ini terus terjadi pada pertandingan Indonesia. melawan Vietnam hari ini".
Pelatih Shin menyinggung situasi di mana bek Vietnam Nguyen Hong Phuc menyikut kepala Haykal Alhafiz di babak kedua, namun tidak mendapat kartu merah. Selain itu, Indonesia memiliki beberapa serangan balik cepat berbahaya yang dilanggar, namun wasit tidak menarik kartunya.
Kamera menangkap momen pelatih Korea itu bereaksi keras terhadap wasit Jepang. Raut mulut Tuan Shin menunjukkan bahwa dia menggunakan kata-kata kasar dalam bahasa Korea setelah diperingatkan oleh wasit Kasahara.
Coach Shin sangat mengapresiasi semangat juang Indonesia. Ia mengungkapkan menghimbau para pemain untuk berusaha menyelesaikan pertandingan dalam waktu 90 menit karena terbatasnya pilihan pergantian pemain. Tim hanya mempunyai 15 pemain, belum termasuk tiga penjaga gawang, sehingga tidak mungkin melakukan pergantian pemain keenam di perpanjangan waktu.
Indonesia kehilangan dua pemainnya di awal turnamen, Titan Agung dan Komang Teguh, yang dilarang AFC selama enam bulan karena berkelahi dengan pemain Thailand di final SEA Games ke-32. Indonesia mengira masih bisa menggunakannya, namun AFC melarangnya termasuk turnamen Asia Tenggara U23. Pada turnamen tersebut, tim kehilangan Irfan Jauhari dan Bagas Kaffa karena cedera.
“Vietnam punya 23 pemain, jadi punya keunggulan dibandingkan kami,” kata pelatih Shin. “Bagaimanapun, para pemain Indonesia melakukan upaya fenomenal selama 120 menit.”
Kekalahan ini membuat pelatih Shin Tae-yong masih belum bisa juara bersama sepak bola Indonesia. Ia pernah merasakan Piala AFF 2021 dan 2022, SEA Games 31, dan Kejuaraan Asia Tenggara U23 2023.