Fans meminta Juventus untuk tidak merekrut Lukaku
Lusinan pendukung Juventus berdiri di dekat pagar di luar markas klub pada 17 Juli, meneriakkan: "Kami tidak ingin Lukaku datang ke sini".
Adegan ini direkam dan menyebar dengan cepat di jejaring sosial.
Pekan lalu, ada desas-desus bahwa Juventus ingin mengontrak Lukaku. "Nyonya tua" mempertimbangkan untuk menukar Dusan Vlahovic dengan striker Belgia itu dengan sejumlah uang. Chelsea sepertinya tertarik dengan opsi ini, karena sedang mencari penyerang baru dan ingin berpisah dengan Lukaku.
Chelsea meminjamkan Lukaku ke Inter musim lalu. Striker berusia 30 tahun itu mencetak 14 gol di semua kompetisi tetapi tidak bisa meniru performa puncak yang membantu Inter memenangkan scudetto dua tahun lalu. Karena tidak masuk dalam rencana pelatih baru Mauricio Pochettino, Lukaku kemungkinan akan hengkang dari Stamford Bridge musim panas ini.
Inter adalah tujuan paling potensial bagi Lukaku. Namun, tim tuan rumah Giuseppe Meazza goyah saat Chelsea menuntut $52 juta. Karenanya, penyerang kelahiran 1993 itu dikabarkan diam-diam telah melakukan negosiasi dengan Juventus. Menurut pakar transfer Gianluca Di Marzio, Inter sangat kecewa mendengar kabar ini. Lukaku pun bersikap galau saat tak membalas pesan mantan rekan setim atau pelatih Simone Inzaghi.
Berbagi dengan La Gazzetta dello Sport, mantan gelandang Juventus Massimo Mauro juga mengatakan bahwa tim lama sebaiknya tidak merekrut Lukaku. Dia berkata: "Menurut pendapat saya, Lukaku tidak bisa menghidupkan kembali kegembiraan dan kepercayaan para penggemar untuk Juventus tetapi sebaliknya. Jika dia sehat dan beruntung, dia bisa mencetak 35 gol dalam satu musim. Sebaliknya, Lukaku bisa saya lewatkan. kesempatan seperti final Liga Champions musim lalu dan menjadi kambing hitam mungkin sudah ketinggalan zaman tapi saya tidak akan mendatangkan pemain seperti Lukaku, dia bahkan mengatakan dia tidak akan pernah bermain untuk jersey Juventus".
Lukaku pernah membuat 171 suporter Juventus diskors dari lapangan akibat rasisme terhadapnya di semifinal Piala Italia pada April lalu. Setelah sukses membuat penalti menyamakan kedudukan menjadi 1-1 untuk Inter, Lukaku melahapnya. Senang memprovokasi suporter Juventus dan mendapat kartu kuning kedua. Inter kemudian mengajukan banding, membantu Lukaku agar tidak diskors.