Haaland mendapat skor 10
The Manchester Evening News menjelaskan tentang memberi Haaland nilai 10: "Rata-rata mencetak gol setiap 12 menit, membuat pertandingan yang sulit menjadi sangat mudah". Situs web Sofascore juga mencetak 10 poin untuk pencatat waktu Man City.
Di Stadion Etihad kemarin, Haaland menyentuh bola sebanyak 30 kali, menyelesaikan 69% penguasaan bola dengan kunci, sukses menyelesaikan dua kali dan mencetak lima gol dari delapan tembakan tepat sasaran. Striker berusia 22 tahun itu bisa saja mencetak lebih banyak gol jika bukan karena Julian Alvarez sejak menit ke-63.
Haaland membuka skor dari titik penalti pada menit ke-22. 19 detik setelah Leipzig mengembalikan bola, ia menggandakan keunggulan melalui sundulan dari mistar gawang Kevin de Bruyne. Di babak pertama, striker Norwegia itu menyelesaikan hat-tricknya, ketika ia membentur batu belakang dari sundulan Ruben Dias yang membentur tiang. Di babak kedua, Haaland mencetak dua gol lagi dari dua tendangan jarak dekat lainnya, masing-masing dengan kaki kiri dan kanannya.
Pencetak gol terbanyak kedua adalah De Bruyne dengan 9 poin. Gelandang Belgia itu bermain penuh selama 90 menit, menyentuh bola sebanyak 75 kali, mengoper dengan akurasi 83% dengan empat umpan penentu, melakukan umpan silang dua kali, berhasil menggiring bola dua kali dan menyelesaikan dua kali. Dia menembak kaki kirinya dari luar kotak untuk membentur mistar untuk membantu Haaland mencetak gol pada menit ke-24. Di menit kedua pertandingan, De Bruyne memotong kaki kanannya dari luar kotak penalti ke pojok atas untuk menutup kemenangan 7-0, membawa Man City masuk perempat final dengan skor total 8-1.
Ada lima pemain Man City yang mendapat peringkat 8, di antaranya Nathan Ake, Rodri, Ilkay Gundogan, Bernardo Silva, dan Jack Grealish. Para pemain yang mendapat 7 poin adalah Manuel Akanji, Dias, John Stones dan dua pemain pengganti Phil Foden, Riyad Mahrez.
The Manchester Evening News memberi Ederson skor terendah, dengan 5 poin. Kiper asal Brasil itu hanya menghadapi tembakan tepat sasaran dari RB Leipzig dan nyaris membuat Man City kebobolan dengan situasi penanganan yang berisiko di area penalti.