Dalam satu malam, timnas dan U23 Thailand sama-sama mencicipi buah pahit
Kebetulan, kedua tim dari negeri Kuil Emas itu sama-sama melakukan perjalanan latihan ke negara-negara di Asia Barat. Timnas negara ini dengan pemain bagus seperti Chanathip, Theerathon, Supachok melakukan pertandingan persahabatan pertama melawan Suriah. Mereka kalah dengan skor 1-3.
Itu adalah pertandingan Chanathip dan rekan satu timnya melepaskan hingga 25 tembakan, dibandingkan dengan 11 lawan. Namun, Thailand tetap mendapat hasil pahit. Di laga kedua melawan tuan rumah UEA, Gajah lebih buruk dalam penguasaan bola di babak pertama. Tapi mereka adalah tim dengan finishing lebih banyak, 11 berbanding 3.
Keduanya menahan skor 0-0. Memasuki babak kedua, UEA mencoba mempercepat permainan. Pada menit ke-55, dari fase kehilangan bola di tengah lapangan pemain Thailand itu, Tahnoon Al Zaabi merebutnya dan melakukan serangan balik cepat. Umpan akuratnya membantu Harib Abdulla Suhail menyundul gawang lawan untuk membuka skor.
Thailand sempat menyamakan kedudukan melalui penyelesaian jarak dekat Suphanan Bureerat pada menit ke-59, namun tidak berhasil ditaklukkan kiper Khalid Eisa. Gajah perang mendorong tinggi untuk menyerang. Peluang berturut-turut tercipta.
Saat tak mungkin kebobolan gawang lawan, Thailand membayar harganya. Pada menit ke-79, Abdalla Ramadan melakukan tendangan bebas langsung di luar kotak penalti untuk membawa bola mendekati tiang, Abdul Sallam Mohammed mengamankan bola untuk memastikan kemenangan 2-0.
Dengan demikian, Thailand kalah dalam pertandingan persahabatan melawan Suriah dan UEA. Hanya beberapa jam kemudian, U23 Thailand memasuki pertandingan untuk memperebutkan juara 3 di Piala Doha U23 2023. Mereka diapresiasi lebih dari U23 Kuwait. Namun, satu-satunya gol di babak pertama membuat Thailand U23 kalah 0-1 dan menduduki peringkat ke-4 secara keseluruhan. Di turnamen ini, U23 Vietnam menduduki peringkat terakhir.