Pelari Jepang yang memakai bakiak kayu berlari sejauh 42 km
Osaka Marathon 2023 akan berlangsung pada 26 Februari di kota Osaka, Prefektur Osaka. Minoshima, dari Prefektur Sapporo, memutuskan untuk menantang dirinya sendiri dengan mengenakan bakiak kayu tradisional Jepang untuk lari maraton penuh (42,2 km). Dia bahkan menulis keterangan di running bib sebagai "Geta", yang berarti bakiak kayu dalam bahasa Jepang.
Pelari berusia 47 tahun itu kemudian finis dalam waktu 3 jam 28 menit 55 detik, dengan kecepatan rata-rata 4 menit 56 detik per km, di peringkat 2.896. Hasil ini juga membantu Minoshima meningkatkan catatan waktu terbaiknya (PB) hampir 10 menit, dibandingkan dengan 3 jam 38 menit 39 detik di Showa Memorial Park Marathon pada 12 Februari.
Banyak pendapat di jejaring sosial percaya bahwa jika menggunakan sepatu lari biasa, Minoshima akan dengan nyaman mencapai standar 3 jam 20 menit bagi pria berusia 45 - 49 tahun untuk berpartisipasi dalam Boston Marathon, salah satu dari enam maraton terbesar di planet ini. Jurusan Maraton. Lima turnamen tersisa diadakan di London, New York, Chicago, Berlin dan Tokyo.
Di Facebook pribadinya, Minoshima mengaku tidak punya banyak waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi Osaka Marathon. Ia berharap bisa lebih meningkatkan performanya.
Bakiak kayu adalah jenis sandal tradisional di Jepang, sering dipadukan dengan yukata pada acara-acara seperti festival musim panas. Bakiak terdiri dari alas kayu, dengan kain atau tali pengikat.
Ini bukan pertama kalinya Minoshima memakai bakiak kayu untuk berlari. Pada tahun 2019, ia mengenakan bakiak kayu dan menyelesaikan jarak 100 km di Kamalai Shrine 100, Taiwan, dalam waktu 13 jam 45 menit. Waktu terbaik Minoshima adalah 2 jam 59 menit 20 detik, ditetapkan pada Hokkaido Marathon 2014 dengan sepatu lari kasual.