Kurang pilar, Indonesia masih menunjukkan keunggulannya melawan bola voli putra Vietnam
Meski tanpa jasa bintang No.1 Rivan Nurmulki, skuad Indonesia masih lebih diapresiasi ketimbang Vietnam. Selain keunggulan bermain di kandang lawan, Tu Thanh Thuan dan rekan setimnya diperkirakan akan menghadapi banyak kesulitan di hari kedua kompetisi SEA V.League 2023.
Indonesia menunjukkan kecanggungan tertentu di menit-menit awal, tetapi segera setelah itu mereka mendapatkan kembali indera penguasaan bola dan benar-benar membuat tim bola voli Vietnam kewalahan. Kelemahan pertama anak didik pelatih Tran Dinh Tien terus dimanfaatkan oleh situasi tendangan yang kuat dan bertenaga di pihak Indonesia. Meski unggul lebih awal, Vietnam tetap membiarkan Indonesia bangkit dan menang 25-20.
Memasuki set kedua, tim tuan rumah masih mendominasi permainan dan dengan mudah menangkap bola serang Vietnam. Untuk memecahkan kebuntuan, pelatih Tran Dinh Tien melemparkan Nguyen Van Quoc Duy ke lapangan untuk menggantikan kapten Tu Thanh Thuan. Penyesuaian taktis ini sebagian berhasil, membantu Vietnam memperpendek jarak. Namun, dengan selisih skor yang sangat jauh, Vietnam tetap tak bisa menghindari kekalahan 19-25.
Set 3 menjadi saksi usaha keras dari tim bola voli putra Vietnam saat para atlet kami bertanding dengan adil di paruh pertama set meski ada perbedaan level. Namun, di periode selanjutnya, Indonesia terus menyerang kelemahan langkah pertama Vietnam, terutama di posisi Ngoc Thuan dan Van Hiep untuk menerobos. Set 3 resmi ditutup dengan skor 25-20 untuk keunggulan tim tuan rumah setelah sepakan Quoc Duy gagal.
Dengan kemenangan 3-0 (25-20, 25-19, 25-20), Indonesia terus bersaing memperebutkan posisi puncak dengan Thailand, tim ini juga meraih 2 kemenangan di SEA V.League 2023 setelah sebelumnya baru saja mengalahkan Filipina. Meski tanpa Rivan Nurmulki di skuad, Indonesia tetap menunjukkan kekuatan juara Asia Tenggara berkat kecemerlangan pemilik Fahry Septian Putratama dan asisten Farhan Halim.
Tim bola voli putra Vietnam telah melakukan upaya yang patut diacungi jempol, namun di hadapan lawan yang lebih unggul dari segi kelas seperti Thailand atau Indonesia, kelemahan fatal anak didik pelatih Tran Dinh Tien masih bisa dimanfaatkan sepenuhnya. Mudah-mudahan, di tahap akhir turnamen, Vietnam akan membuat perubahan positif untuk menghadirkan pertandingan yang lebih emosional bagi para penggemar.