Libero Kim Lien menangis dari lapangan ke ruang ganti, setelah kekalahan luar biasa yang terjadi di Semi-Final Bola Voli Piala VTV
Dinilai jauh lebih tinggi dari lawannya, nampaknya tim Vietnam 2 akan meraih kemenangan mudah di laga semifinal melawan Choco Mucho, nyatanya kejadian di lapangan menunjukkan wakil Filipina tak mampu mengimbangi pasukannya. orang Filipina. Pelatih Nguyen Trong Linh.
Sempat unggul 2-1, Vietnam 2 pun menciptakan posisi dominan di set ke-4 ketika sempat unggul atas lawannya 17-10. Saya pikir akan ada kemenangan 3-1 untuk dengan mudah masuk ke final, ketika tiba-tiba gadis berbaju biru mengecil dan terus melakukan kesalahan.
Kesalahan berturut-turut membuat Vietnam 2 membiarkan lawan kembali ke hulu dengan cara yang luar biasa, set 4 ditutup dengan tangkapan satu kesalahan Nguyen Thi Kim Lien dan skor set menjadi imbang 2-2.
Itu akibat subjektivitas dan kesalahan berturut-turut, namun Kim Lien merasa bersalah pada situasi bola terakhir. Segera setelah akhir set 4, libero berusia 30 tahun itu menangis, dia tidak bisa melanjutkan permainan dan Vietnam 2 terpaksa membuang sisa libeo Thanh Lien ke lapangan.
Di pertengahan set ke-5, Kim Lien masih banyak menangis, staf pelatih dan rekan satu tim terus menerus menghiburnya, namun para penggemar di lapangan dan di televisi masih melihat gadis Long An itu menyeka air matanya. Bahkan di penghujung pertandingan, orang masih dengan mudah mengenali Kim Lien dengan mata merah dan bengkak karena terlalu banyak menangis.
Beruntung sekali bagi Kim Lien dan juga tim Vietnam 2 ketika di set 5 gadis berbaju biru bermain lebih fokus dan mudah mengalahkan lawannya 15-5. Seperti yang diungkapkan wartawan di halaman, hingga menyusuri terowongan dan masuk ke ruang ganti, libero yang mengenakan nomor punggung 6 masih menangis.
Meskipun mengalami kesulitan, Kim Lien dan rekan satu timnya memenangkan tiket ke Final, sehingga mengubah pertandingan terpenting menjadi konfrontasi internal antara kedua tim tuan rumah. Semoga saja libero berpengalaman tim Vietnam ini segera menyeimbangkan kembali mentalitasnya untuk tampil prima besok.