Kesalahan taktis Mercedes di Zandvoort
"Kami berdiri di luar dan menunggu terlalu lama. Ini adalah pilihan yang salah dan sangat disayangkan, karena mobil kami memiliki kecepatan yang sangat bagus," kata pemimpin tim Mercedes Toto Wolff usai balapan di Zandvoort hari ini. 27 Agustus
Hamilton bahkan menegaskan dirinya mampu bersaing dengan Max Verstappen dan Fernando Alonso - dua pembalap terdepan - di Zandvoort. “Saya tidak mengatakan saya bisa mengalahkan mereka, tapi jika bukan karena keputusan yang buruk, saya pikir Mercedes bisa bersaing dengan dua pembalap terdepan.”
Situasi di Grand Prix Belanda segera menjadi tidak menguntungkan bagi Hamilton sejak babak kualifikasi pada sore hari tanggal 26 Agustus. Ia kesulitan memanaskan ban perantara, kemudian dihentikan oleh Yuki Tsunoda pada putaran terakhir Q2. Sebab, pebalap asal Inggris itu hanya bisa mendapat hak start ke-13.
Tahun lalu di arena balap Zandvoort, Mercedes menggunakan strategi 1 pit, padahal strategi 2 pit diprediksi akan optimal. Pilihan tim balap Jerman saat itu berjalan efektif hingga safety car virtual dikerahkan. Tanpa safety car virtual, Hamilton dan rekan setimnya George Russell bisa saja finis dan menduduki dua posisi teratas di Grand Prix Belanda 2022.
Tahun ini, Hamilton berencana menggunakan strategi 1 pit: memulai dengan ban medium sebelum kembali ke pit dan beralih menggunakan ban hard hingga akhir balapan. Pembalap asal Inggris itu menjadi satu-satunya yang memilih ban medium di awal. Jika tidak ada perubahan, mudah bagi Hamilton untuk melakukan mutasi.
Namun kenyataan rumit di balapan utama membuat perhitungan Mercedes menjadi tidak berarti. Tanda-tanda hujan sudah terlihat sebelum balapan dimulai, sehingga akan terjadi hujan tepat di lap pertama. Berdasarkan analisis Mercdes, intensitas hujannya kecil dan hanya berlangsung beberapa menit. Jadi, strategi paling efektif tim balap Jerman ini adalah tetap menggunakan ban cuaca kering meski hujan, sehingga menghemat 2 pit stop, dengan total waktu sekitar 40 detik.
Namun, hujannya lebih deras dan berlangsung lebih lama dari perkiraan Mercedes. Hujan turun di penghujung lap pertama di Tikungan 13 dan Tikungan 14 dan dengan cepat menutupi lintasan. Beberapa pembalap seperti Sergio Perez, Charles Leclerc dan Pierre Gasly memutuskan untuk langsung melakukan pit, saat mereka belum sampai di pintu masuk pit. Ternyata ini adalah pilihan terbaik saat itu.
Pembalap lain seperti Max Verstappen, Fernando Alonso, dan Carlos Sainz kembali masuk pit di penghujung putaran kedua, saat mekanik sudah selesai menyiapkan ban. Opsi ini akan kehilangan waktu sekitar 16 detik dibandingkan pergantian ban pada putaran pertama. Itu saja perbedaan waktu melakukan satu putaran antara menggunakan ban lunak versus menggunakan ban perantara pada putaran kedua.
Namun meski lamban, kembali mengganti ban di lap kedua ternyata lebih baik dibandingkan terus melaju di lintasan dengan ban cuaca kering (ban non slotted) seperti pembalap Oscar Piastri, Alex Albon, dan Nico Hulkenberg. Dipilihnya ketiga pembalap ini, meski menghemat total waktu sekitar 40 detik untuk dua pit stop, menyebabkan mereka tertinggal sekitar 60 detik dalam selisih waktu penggunaan kedua jenis ban tersebut hingga putaran ketujuh, saat cuaca sedang buruk. cukup kering agar ban tanpa tapak dapat berfungsi dengan baik.
Namun soal pergantian pit ke ban perantara pada putaran ketiga atau setelahnya adalah solusi terburuk. Pada titik ini, pengemudi memerlukan waktu tambahan 40 detik untuk dua pit ditambah hilangnya waktu dalam fase tanpa tapak. Namun, ini adalah pilihan dua pembalap Mercedes, dan MCL60 milik Lando Norris.
Dengan pilihan tersebut, Hamilton turun ke posisi terakhir, namun pembalap asal Inggris itu tetap mengatasi kesulitan untuk naik ke grup tengah dan kemudian mendekati Carlons Sainz untuk bersaing memperebutkan posisi ke-5. Namun hujan di penghujung balapan menyebabkan Hamilton kesulitan ketika spoiler DRS tidak boleh digunakan untuk menjamin keselamatan. Kekurangan tersebut membuat pebalap Mercedes tidak berdaya saat mencoba menyalip lawan di trek lurus yang sangat pendek di Zandvoort.
Posisi keenam di garis finis jelas menjadi hasil yang membuat Hamilton dan seluruh tim Mercedes tidak senang. “Kami melihat di akhir balapan bahwa George memiliki kecepatan yang sama dengan Max, dan Lewis sangat kuat di belakang Sainz. Kami bisa saja melaju lebih jauh. Saya sedih karena hasilnya sangat buruk. Apa yang terjadi Apa yang terjadi hari ini adalah sangat tidak dapat diprediksi. Kami akan meninjau semuanya dengan cermat,” tambah Toto Wolf.