Pelatih Milan: 'Tidak ada yang mustahil di Liga Champions'
Di leg kedua babak 1/8 di Tottenham, kedua tim bermain imbang 0-0. Milan dengan demikian mencapai perempat final dengan skor akhir 1-0.
Ketika ditanya tentang kemungkinan memenangkan Liga Champions, pelatih Pioli menjawab: "Saya suka berpikir bahwa tidak ada yang mustahil dalam olahraga. Jelas, turnamen hanya memiliki tim terbaik yang tersisa dan setiap putaran menjadi semakin menarik. Namun, saya ' Saya yakin semua pengalaman di Eropa, terutama yang negatif, akan membantu kami meningkatkan kepercayaan dan keyakinan".
Sementara itu, striker Olivier Giroud lebih realistis: "Musim lalu, saya memberi tahu rekan satu tim saya bahwa kami pantas berada di Liga Champions. Dan musim ini, kami ingin melangkah lebih jauh."
Dalam lebih dari 90 menit di London kemarin, Milan menyamai Tottenham. Sundulan Harry Kane nyaris menjebol gawang Milan, namun Divock Origi juga menanduk Tottenham. "Kami bermain bagus," kata Pioli. "Kami tidak pernah melepaskannya. Itu adalah tempat yang pantas mengingat cara kami bermain di kedua pertandingan."
Giroud juga bangga dengan tempat yang dianggapnya pantas, bahkan menyayangkan Milan "seharusnya menang dengan peluang yang diciptakan".
Ini baru pertama kalinya dalam 11 tahun Milan mencapai perempat final Liga Champions, sejak terakhir kali pada 2012. Mereka jauh dari musim lalu, ketika mereka finis keempat di grup yang berisi Liverpool, Atletico. dan FC Porto. Jika mereka menang musim ini, Milan akan menambah gelar kedelapan di klasemen.
Momentum Milan di kancah Eropa terbilang berbanding terbalik dengan Serie A. Di turnamen domestik, guru dan murid Pioli menempati peringkat kelima. Mereka memiliki 47 poin yang sama setelah 25 putaran, tetapi selisihnya ada di belakang tim urutan keempat Roma. "Kita perlu mengambil langkah demi langkah," tegas Pioli. "Pada awal musim, penting untuk lolos dari fase grup Liga Champions dan meningkat dibandingkan musim lalu. Sekarang kami akan menunggu undian dan melihat apa yang terjadi. Kami juga harus fokus kembali ke Serie A".
Di awal tahun 2023, Milan melewati lima laga beruntun tanpa kemenangan di Serie A, dua di antaranya adalah kekalahan dari Lazio 0-4 dan Sassuolo 2-5. Segalanya menjadi lebih lancar setelah Pioli beralih ke skema taktis ke tiga bek tengah. "Saya memutuskan untuk berubah setelah kekalahan telak melawan Sassuolo," kata Pioli. "Sepertinya sistem lama sudah tidak berfungsi lagi. Masalahnya bukan hanya posisi yang berbeda, tapi juga sikap tim. Para pemain telah bekerja lebih keras."