Mourinho dipuji sebagai seorang jenius setelah kemenangan atas Juventus
"Hanya orang bodoh atau jenius yang akan melawan Juventus seperti yang dilakukan Mourinho," tulis Corriere dello Sport. "Dengan taktik yang dia gunakan, jika kamu menang, semua orang akan menyebutmu jenius. Tapi jika kamu kalah, kamu akan disebut idiot setidaknya selama seminggu."
Di lapangan Olimpico pada 5 Maret, Roma berhasil dengan permainan berduri dan pragmatis Mourinho yang akrab. Mereka hanya memiliki 40% penguasaan bola, mengoper 390 operan, menembak dua kali dengan dua tembakan tepat sasaran. Parameter Juventus ini adalah 60%, 564 operan, 14 tembakan dengan masing-masing lima tepat sasaran.
Namun Roma lebih efektif mencetak satu-satunya gol di awal babak kedua. Menerima bola dari Bryan Cristante, bek tengah Gianluca Mancini menyamakan kedudukan dan kemudian menyelesaikannya dari jarak 25 meter untuk mengirim bola secara diagonal, di luar jangkauan kiper Wojciech Szczesny.
Corriere dello Sport dikejutkan dengan susunan starting lineup Mourinho, ketika ia mengatur Lorenzo Pellegrini dan Georgino Wijnaldum untuk mendukung striker Paulo Dybala dalam formasi 3-4-2-1. Menurut Zazzaroni, pelatih asal Portugal mempertahankan skuat yang sama di awal babak kedua, tidak menyerah pada ide awal dan membuktikan pilihan tersebut tepat dengan gol penentu Mancini.
Juga menurut Corriere dello Sport, Mourinho menurunkan dua striker Tammy Abraham dan Andrea Belotti di penghujung pertandingan untuk menunggu serangan balik, sehingga mengurangi tekanan pada pertahanan. Namun surat kabar Italia itu juga mengakui Mourinho dan Roma beruntung mendapatkan tiga poin penting karena Juventus tiga kali digagalkan tiang kayu.
Laman Football Italia sangat mengapresiasi kemampuan bertahan Roma di kandang sendiri. Pasukan di bawah Mourinho hanya kebobolan lima gol dalam 12 pertandingan Serie A di Olimpico musim ini, prestasi yang hanya kalah dari Barca di lima liga top Eropa. Guru dan murid Xavi hanya kebobolan satu gol dalam 12 pertandingan di Camp Nou di La Liga.
Di urutan ketiga ada Inter dengan kebobolan enam gol dalam 13 pertandingan Serie A di Giuseppe Meazza. Torino, Bayern Munich, Union Berlin, Real Madrid, Chelsea, Man Utd United dan Newcastle semuanya kebobolan delapan kali di kandang musim ini. Klub-klub Liga Inggris memainkan 12 pertandingan di kandang, sedangkan perwakilan dari Bundesliga, Torino dan Real hanya memainkan 11 pertandingan.
Namun, usai kemenangan atas Juventus, Mourinho menegaskan Roma menang karena para pemain memberikan 100% energinya, bukan karena pilihan taktisnya. Pelatih berkebangsaan Portugal itu juga membantah jika Roma mendominasi balapan 4 besar dan ingin fokus di setiap pertandingan, diawali dengan penyambutan Real Sociedad di babak 1/8 Liga Europa pada 9 Maret lalu.