Belanda memenangkan pertandingan pertama dengan Koeman
*Skor: Depay 23', Ake 50' 82'. Kartu merah: Walker 51'.
Setelah kalah 0-4 dari Prancis di pertandingan pertamanya sebagai pelatih, Koeman menggantikan empat posisi. Matthijs De Ligt dan Denzel Dumfries kembali ke pertahanan. Mats Wieffer bermain di tengah lini tengah tiga orang dan striker Man Utd Wout Weghorst bermain di tengah formasi 4-3-3.
Banyak orang menantikan pelampiasan "Angin Puyuh Oranye" melawan lawan yang hanya menempati peringkat 200 di tabel FIFA. Namun, keadaan tidak mudah bagi Belanda, meski bola nyaris hanya menggelinding di lapangan Gibraltar. Pada menit ke-23, tim tuan rumah membuka skor setelah kombinasi yang terbilang sederhana. Dumfries melakukan umpan silang dari kanan. Memphis Depay melambung tinggi, menanduk bola untuk mencetak gol saat penjaga gawang Dayle Coleing berada di luar batas.
50.000 penonton datang ke stadion De Kuip dengan mengibarkan bendera Belanda untuk mendukung tim tuan rumah meski baru saja kalah tiga hari sebelumnya. Hal itu rupanya membuat Koeman semakin percaya diri dan terus maju untuk menyemangati anak didiknya. Namun, tim tuan rumah tidak bisa mencetak lebih banyak gol di babak pertama meski memiliki peluang bagus.
Georginio Wijnaldum melakukan tendangan voli tipis di atas mistar sebelum Weghorst melewatkan dua peluang bagus. Striker berusia 30 tahun itu melepaskan tembakan dari jarak sekitar 7 meter. Tak lama kemudian, sepakannya tak mampu mengatasi refleks kiper Coleing.
Di awal babak kedua, Belanda memperlebar jarak. Dalam fase untuk ikut menyerang, Ake berada di tempat yang tepat untuk menerima umpan silang dari Dumfries. Sundulannya membentur tepi tiang masuk ke gawang. Meski para siswa heboh dengan meja kedua, Koeman meringis menunjukkan ketidaksenangannya.
Tepat pada servis berikutnya, gelandang tandang Liam Walker langsung mendapat kartu merah karena menginjak kaki Wieffer. Bermain lebih banyak dari orang, Belanda mencetak satu gol lagi di penghujung pertandingan. Tendangan jauh Ake membentur kaki pemain Gibraltar yang berubah arah, membuat Coleing tak mampu bereaksi.
Menang 3-0 melawan lawan yang lemah mungkin bukan hasil yang memuaskan bagi fans Belanda. Namun melihat statistik, guru dan murid Koeman tidak bermain bagus. Menurut Opta, mereka melepaskan 50 tembakan dan 101 sentuhan di area penalti Gibraltar, keduanya tertinggi di pertandingan Belanda sejak data dikumpulkan pada Agustus 2013.
Hasil ini membantu Belanda memperpanjang rekor tak terkalahkan di kandang menjadi 15. Mereka naik ke posisi ketiga B di kualifikasi Euro 2024, sama poin tetapi di belakang Yunani karena selisih gol yang buruk.