Presiden PSG: 'Tim tidak pernah bersatu seperti sekarang'
Pemimpin Qatar itu mengatakan, kemenangan 4-1 PSG di Lyon pada 3 September menunjukkan optimisme kembali ke tim, berbeda dengan suasana di penghujung musim lalu. Baik di dalam maupun di luar lapangan, PSG tidak pernah bersatu seperti sekarang, kata Al Khelaifi yang dikutip GFFN. "Tim memulai siklus baru musim ini, fokus pada performa di lapangan daripada hasil. Karena tim bermain bagus, hasil akan datang."
PSG mengganti separuh skuad utama dibandingkan musim lalu, saat berpisah dengan Sergio Ramos, Messi, Neymar atau Renato Sanches, sekaligus mengisolasi gelandang Marco Verratti. Mereka mendatangkan banyak rekrutan baru yang diharapkan seperti gelandang Milan Skriniar, Lucas Hernandez, gelandang Manuel Ugarte, Lee Kang-in, Marco Asensio atau striker Randal Kolo Muani, Goncalo Ramos dan Ousmane Dembele.
Di penghujung musim lalu, ada sekelompok penonton di Paris yang bersiul dan mencemooh tim tuan rumah, terutama pemain seperti Messi dan Neymar. Usai kepindahan bintang Al Hilal, bintang asal Brasil itu pun menyebut dirinya dan Messi harus hidup di neraka di PSG.
Al Khelaifi pun yakin bintang Prancis Kylian Mbappe akan terus bertahan bersama tim, meski sempat menyatakan ingin bergabung dengan Real Madrid. “Mbappe adalah pemain hebat, tapi juga pria yang menyenangkan,” katanya. "Kami memiliki hubungan yang baik dan optimis."
Presiden berusia 50 tahun itu yakin Mbappe akan memperpanjang kontraknya dengan PSG, meski banyak sumber menilai dia diam-diam setuju bergabung dengan Real secara gratis pada musim panas 2024. Bintang berusia 25 tahun itu disebut-sebut menjadi penyebab kepergiannya. Kepergian Neymar. , padahal kedua pemain ini tidak memiliki hubungan yang baik akhir-akhir ini. Dan setelah berpisah dengan dua bintang Amerika Selatan, Mbappe menjadi pemain terpenting di tim, meski tak dipercaya rekan satu timnya untuk menjadi kapten.