Roma memecahkan sirkuit untuk mencetak lebih dari dua tahun di Eropa
Di Red Bull Arena, perbedaan terjadi pada menit ke-88 ketika Strahinja Pavlovic memberikan umpan silang dari kiri ke sundulan Nicolas Capaldo untuk membentur tanah secara diagonal untuk mencetak gol bagi tim tuan rumah. Kiper Roma Rui Patricio terbang setinggi mungkin tetapi tidak bisa menyelamatkan Roma. Kemenangan 1-0 memberi Salzburg beberapa keuntungan, sebelum bertandang ke Olimpico untuk memainkan leg kedua pada 23 Februari.
Realitas di lapangan menunjukkan bahwa Roma memiliki hingga lima peluang luar biasa seperti yang dijelaskan oleh Mourinho. Menit 24, memanfaatkan umpan silang Stephan El Shaarawy, Tammy Abraham menyundul posisi kanan gawang Philipp Kohn. Dua menit kemudian, striker Inggris itu membentur tiang gawang, setelah umpan silang Nicola Zalewski dari sayap seberang. Di menit ke-43, Abraham masih belum bisa mengalahkan Kohn saat menghadapi sepak pojok. Menit ke-73, tendangan penjuru Lorenzo Pellegrini untuk sundulan Bryan Cristante dari jarak 4 m. Pada menit ke-81, juga dari sepak pojok, penyerang pengganti Andrea Belotti melepaskan tembakan jarak dekat yang berhasil diselamatkan oleh Kohn.
"Roma juga tidak mendapat penalti jelas di babak pertama. Kami kurang beruntung dengan pergantian wasit di menit terakhir," tambah Mourinho. Pelatih Portugal menyebutkan bahwa wasit Swedia Glenn Nyberg sedang flu, dan digantikan oleh Denmark Dennis Higler sebelum kick-off.
Tak hanya gagal, Roma juga kehilangan kekuatan saat Paulo Dybala keluar lapangan di awal babak kedua karena cedera paha kanan. "Saya tidak tahu apa yang terjadi. Dybala baru saja mengatakan kepada saya bahwa saya tidak memenuhi syarat untuk terus bermain," Mourinho memperbarui situasi striker Argentina itu.
Menurut Football Italy, Dybala akan diperiksa lebih dekat untuk menentukan sejauh mana cederanya. Dengan kepergian Nicolo Zaniolo dan Eldor Shomurodov pada jendela transfer Januari 2023, Mourinho hanya memiliki sedikit opsi dalam serangan.
Roma harus bermain di play-off setelah menembus pintu sempit dengan kemenangan 3-1 melawan Ludogorets di babak terakhir penyisihan grup untuk menempati posisi kedua di C. Salzburg berada di grup tim yang tumbang dari Liga Champions penyisihan grup, ketika mereka finis ketiga di Grup E, setelah Chelsea, Milan, dan harus turun ke Liga Europa.