Spalletti: 'Berhenti memikirkan sepak bola defensif Italia'
"Mereka mengatakan kami mungkin memainkan sepak bola terbaik di Italia, karena sepak bola di Italia sangat buruk," kata Spalletti usai pertandingan di Deutsche Bank Park. "Mungkin, Frankfurt bahkan memainkan gaya Italia lebih dari yang kami lakukan, dengan mundur dan bertahan. Sudah waktunya bagi kami untuk menyingkirkan stereotip tentang sepak bola defensif Italia."
Kemarin, Napoli benar-benar membuat tuan rumah kewalahan. Mereka menyelesaikan 14 tembakan, dengan 10 gol, dan menguasai bola 67%. Frankfurt hanya menyelesaikan tiga tembakan, termasuk satu tepat sasaran.
Hasil dari penampilan itu adalah kemenangan 2-0 untuk wakil Italia tersebut. Setelah Khvicha Kvaratskhelia gagal mengeksekusi penalti pada menit ke-36, Victor Osimhen hanya membutuhkan waktu empat menit untuk meredam bola guna mengoreksi rekan setimnya. Pada menit ke-65, tendangan tumit Kvaratskhelia membuat Di Lorenzo melepaskan tembakan dari jarak 16 meter untuk menggandakan skor.
"Saya sangat senang dengan pertandingan ini," kata Spalletti. "Sejak awal kami menunjukkan karakter, mengontrol permainan, dan melakukan apa yang ingin kami lakukan. Penting bahwa ketika kami mencoba mencetak gol kedua, kami tidak boleh kehilangan keseimbangan. melakukan pekerjaan yang bagus dalam memberikan tekanan, tidak membiarkan mereka melakukan serangan balik dan tidak membiarkan mereka mendapatkan kembali permainan."
Kemenangan ini memberikan keunggulan besar bagi Napoli. Di leg kedua pada 15 Maret, tim Spalletii ditendang di kandang sendiri, dan tidak perlu mencetak gol dengan cara apa pun. Meski kalah tak lebih dari selisih gol, Napoli tetap akan masuk perempat final. Namun, Spalletti sangat berhati-hati. "Kebanggaan adalah musuh terbesar," tegas pelatih berusia 63 tahun itu. "Kami telah membuktikan bahwa Napoli layak berada di perempat final, tetapi kami masih harus lolos ke leg kedua. Peluangnya masih 50-50. Kami memiliki satu pertandingan tersisa dan hanya satu insiden. Bisa mengubah semua itu."
Ini merupakan kemenangan keenam Napoli sejak awal musim Liga Champions 2022-2023. Di babak penyisihan grup sebelumnya, mereka memenangkan lima pertandingan dan kalah di pertandingan terakhir melawan Liverpool.
Napoli juga sangat sukses di Serie A. Guru dan murid Spalletti memenangkan 20 dari 23 putaran pertama, memperoleh 62 poin dan menciptakan selisih 15 poin dengan tim peringkat kedua. Napoli juga hanya kalah satu pertandingan dalam 23 putaran pertama.