Tamberi untuk pertama kalinya menjadi juara dunia lompat tinggi
Di final pada 22 Agustus, Tamberi dan Harrison masing-masing menaklukkan palang 2m25, 2m29, dan 2m33.
Saat menaikkan standar menjadi 2m36, Tamberi berhasil pada lompatan pertama dan Harrison hanya berhasil pada lompatan kedua. Atlet Amerika berusia 24 tahun itu menaikkan standar menjadi 2m38, namun gagal dalam tiga lompatan.
Oleh karena itu, meski dua kali gagal pada 2m38, Tamberi tetap meraih medali emas. Atlet asal Italia itu menaikkan standarnya menjadi 2m4 untuk memecahkan rekor pribadi terbaiknya yaitu 2m39. Dia gagal untuk pertama kalinya, tidak melompati dua ronde tersisa tetapi berlari untuk merayakan medali emas dunia pertama dalam karirnya.
Sementara itu, Mutaz Barshim - atlet Qatar pemegang rekor lompat tinggi Asia dan pemilik rekor terbaik kedua sepanjang sejarah dengan waktu 2m43 - meraih perunggu dengan waktu 2m33. Ia kecewa dengan kejuaraan dunia keempat berturut-turut setelah menjuarai London 2017, Doha 2019, dan Eugene 2022. Barshim kehilangan gelar juara dunia untuk pertama kalinya sejak medali perak di Rio 2016 dan peringkat keempat di Beijing 2015.
Tamberi dan Barshim pernah menciptakan momen terindah dalam sejarah Olimpiade saat berbagi medali emas lompat tinggi Tokyo 2021. Pada final kompetisi kali itu, kedua atlet tak gagal melakukan lompatan satu kali pun, dari mistar pertama hingga level 2m37. , dan kemudian gagal melakukan tiga lompatan pada 2m39.
“Saya merasa seperti orang biasa yang baru saja mengalahkan pahlawan super,” kata Tamberi usai bersorak penuh semangat bersama Soufiane El Bakkali, atlet Maroko yang baru saja meraih medali emas lari rintangan 3.000m. "Gila, ini perasaan yang tak terlukiskan. Saya menerima pahala, setelah semua pengorbanan dan usaha."
Barshim mengucapkan selamat kepada sahabatnya Tamberi atas perolehan medali emas dunia untuk melengkapi koleksi gelarnya. Atlet Qatar itu bertekad mempertahankan medali emas di Paris 2024 dan mengungkapkan bahwa ini adalah penampilan terakhirnya di Olimpiade. "Ini akan menjadi persaingan ketat lainnya, bukan untuk saya membalas dendam," ungkapnya.