Pemain Thailand dikritik karena membuang medali perak di SEA Games
Dalam sebuah posting Facebook, Tuan Kosal menulis: "Pemain Thailand yang mengambil tindakan ini telah kehilangan citra pemainnya dan terlalu tidak menghormati negara tuan rumah. Medali dan maskot SEA Games yang diberikan kepada para atlet adalah suatu kehormatan. Hadiah besar, tidak semua orang memilikinya, tetapi hanya diberikan kepada mereka yang berkontribusi pada pembangunan kongres. Federasi Sepak Bola Thailand harus mendidik pemain ini."
Terlampir adalah tiga foto Khemdee yang sedang melempar medali perak di tribun bersama fans Thailand.
Khemdee telah mengklarifikasi, bahwa dia ingin memberikan medali kepada penggemar dekatnya. Namun penjelasan itu tak cukup meyakinkan, bahkan membuat gelandang asal Thailand itu mendapat lebih banyak kritik.
Gelandang Denmark berusia 21 tahun itu juga dikritik oleh fans tim tuan rumah karena sehari sebelum final, dia mengumumkan tidak akan bermain untuk tim Thailand lagi setelah SEA Games ke-32.
Yong Pov, Sekretaris Jenderal Royal Academy of Cambodia juga berbicara tentang kejadian tersebut. Dia mengatakan kepada Khmer Times: "Ini bukan hal yang benar untuk dilakukan. Dia harus menghormati lawannya."
Aksi Khemdee memperburuk citra Thailand di final sepak bola putra SEA Games. Setelah menyamakan kedudukan 2-2 di menit kesembilan injury time, para pemainnya melakukan selebrasi provokatif di depan area teknis Indonesia, yang berujung perkelahian. Karenanya, saat Indonesia menaikkan skor menjadi 3-2 di awal perpanjangan waktu pertama, kedua kubu terus bersitegang. Khemdee sendiri dikeluarkan dari lapangan karena menerima kartu kuning kedua, karena melakukan pelanggaran terhadap pemain Indonesia.
Total, wasit asal Oman itu harus mengeluarkan tujuh kartu merah dan 12 kartu kuning. Thailand mengakhiri pertandingan dengan hanya tujuh orang di lapangan, termasuk seorang pemain cedera yang tidak dapat melanjutkan. Usai pertandingan, Khemdee menyalahkan wasit atas banyak kesalahan yang menyebabkan kedua tim terhambat dan bertengkar. Federasi Sepak Bola Thailand harus meminta maaf atas tawuran tersebut.