Pelatih ditendang karena memaki wasit, naturalisasi tim basket putri Kamboja bermasalah
Bertanding di kandang sendiri, tim basket putri Kamboja sangat berharap bisa mendapatkan medali SEA Games ke-32 dengan inti bintang naturalisasi dari AS. Namun, upaya ini segera mendapat air dingin tepat setelah dua pertandingan pertama.
Pada laga pembuka melawan Malaysia, tim putri Kamboja sempat unggul 19 poin dengan satu poin. Namun, di satu sisi, pemain naturalisasi itu tetap membiarkan tim yang 100% tentara internal Malaysia itu kembali di perpanjangan waktu, kalah 101-107.
Pada pertandingan kedua melawan calon juara Filipina, Kamboja "menembak dirinya sendiri" ketika pelatih kepala Lebanon Harry Savaya didiskualifikasi dari penyutradaraan.
Dia menerima dua kesalahan teknis dalam waktu singkat, keduanya karena reaksi keras wasit di babak kedua. Dari pergumulan di babak pertama, Kamboja kalah total setelah pelatih Harry Savaya dikeluarkan dari lapangan. .
Asisten pelatih Olesia Malashenko, berperan sebagai pelatih sementara tetapi mantan pemain internasional Ukraina itu juga tidak mampu memberikan pengaruh besar pada permainan.
Selisih kedua tim sebelum jeda adalah 27 poin, skor 58-31 menunjukkan ketidakmampuan tim Kamboja secara total baik dalam menyerang maupun bertahan.
Kisah naturalisasi besar-besaran delegasi olahraga Kamboja menjadi perbincangan hangat di wilayah tersebut. Banyak negara yang menyatakan ketidaksenangannya ketika tim Kamboja menghadirkan sederet atlet naturalisasi di berbagai cabang olahraga.
Sebagian besar atlet ini "tersembunyi" dan hanya terungkap sesaat sebelum pertandingan, yang membuat lawan negara tuan rumah tidak dapat mempersiapkan diri, terutama dalam tahap penelitian sebelum lawan.
Bola basket tidak terkecuali ketika Kamboja memiliki total lebih dari 10 atlet naturalisasi di tim putra dan putri. Banyak pemain berdarah Amerika dan Eropa, yang oleh para ahli di wilayah itu disebut "tidak ada hubungannya dengan Kamboja".
Sukses datang ketika tim 3x3 putra memenangkan medali emas yang mengejutkan banyak negara lain di kawasan ini. Sedangkan untuk tim 3x3 putri, mereka hanya menyelesaikan turnamen di 4 besar tim terkuat dan tidak memiliki medali.