Pelatih asal Thailand itu tak ingin mengulangi kejadian huru-hara di SEA Games
*Thailand - Indonesia: 8 malam pada hari Kamis 24/8, di MetaSports.
Final SEA Games ke-32 pada 16 Mei di Kamboja, di masa tambahan waktu babak kedua, wasit memotong peluit agar Thailand dapat menikmati tendangan bebas. Staf pelatih Indonesia salah mengira peluit dibunyikan untuk mengakhiri pertandingan, melompat ke lapangan untuk merayakan karena unggul 2-1. Sesaat setelah tendangan bebas, Thailand menguasai bola dan menyamakan kedudukan 2-2. Para pemain dan staf kepelatihan bergegas menuju area teknis Indonesia untuk merayakan provokasi yang berujung pada perkelahian.
Di awal perpanjangan waktu, Indonesia menaikkan skor menjadi 3-2. Kali ini giliran staf pelatih mereka yang bergegas ke pihak Thailand untuk merespons. Kedua kubu kemudian saling kejar, pukul, tendang, dan tampar hingga terjadi kericuhan. Saat ketertiban pulih, wasit mengeluarkan lima kartu merah kepada pemain dan anggota kedua tim. Salah satunya untuk Sophonwit, penjaga gawang utama tim Thailand, menyisakan mereka hanya dengan 10 orang. Dengan keunggulan atas rakyat, Indonesia kembali mencetak dua gol dan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 5-2 untuk merebut medali emas SEA Games untuk pertama kalinya.
Kedua tim kemudian mendapat serangkaian penalti dari Federasi Sepak Bola Thailand serta Konfederasi Sepak Bola Asia. Pelatih Issara Sritaro tidak ikut serta dalam pertarungan tersebut, sehingga ia tetap memimpin tim U23.
Tiga bulan setelah kejadian tersebut, ia dan tim bertemu kembali dengan Indonesia pada pertandingan semifinal turnamen Asia Tenggara U23 di kandang sendiri pada tanggal 24 Agustus. Ketika diingatkan akan skandal dengan Indonesia, Pak Sritaro berkata: “Pertandingan itu sudah berakhir. Pertandingan berikutnya akan berbeda. Para pemain saya akan fokus pada pertandingan ini, melakukan yang terbaik untuk mencapai kemajuan. Saya berharap kondisi besok baik, mulai dari cuaca hingga lapangan, sehingga Thailand dan Indonesia dapat tampil baik dan berkembang bersama."
Namun pagi ini, Panitia Penyelenggara telah melakukan rapat untuk merencanakan peningkatan keamanan guna memastikan pertandingan antara Thailand dan Indonesia.
Thailand menjadi kandidat nomor satu Piala AFF U23 2023. Selain keunggulan sebagai tuan rumah, mereka juga sedang dalam performa bagus dengan memenangkan ketiga pertandingan melawan Myanmar, Brunei dan Kamboja, mencetak delapan gol dan tidak kebobolan. kebobolan satu gol.
Memimpin Indonesia saat ini bukanlah pelatih Indra Sjafri, melainkan pelatih Shin Tae-yong yang juga menjabat timnas. Pemimpin Korea ini mendapat banyak kritik ketika timnya tidak tampil baik di babak penyisihan grup. Mereka kalah melawan Malaysia 1-2 dan berjuang keras untuk memenangkan Timor Leste 1-0. Pada babak terakhir Grup C kemarin, jika Vietnam kalah dari Filipina dengan selisih tak lebih dari tiga gol, maka Indonesia akan tersingkir. Namun berkat guru dan pelatih Hoang Anh Tuan yang menang 1-0, tim ribuan pulau berhasil meraih peringkat kedua tabel unggulan dengan tiket ke semifinal.
Ketika ditanya apakah Indonesia harus berterima kasih kepada Vietnam, pelatih Shin menjawab: "Saya berterima kasih. Tapi menurut saya, sepak bola harus dimainkan dengan indah dan adil. Kemarin Vietnam bermain sepak bola. Terima kasih, saya rasa saya harus mengucapkan pertandingan antara Vietnam dan Filipina Patut disaksikan. Berbeda dengan pertandingan di turnamen U19 tahun lalu, Vietnam dan Thailand tidak bermain, hanya bolak-balik saja."
Tuturan Pelatih Shin penuh makna, mengingat kembali laga babak penyisihan grup turnamen Asia Tenggara U19 2022. Saat itu, Vietnam dan Thailand bermain imbang 1-1 di laga terakhir Grup A dan memasuki babak semifinal. Sementara itu, Indonesia tersingkir meski sekaligus mengalahkan Myanmar 5-1 di laga waktu yang sama untuk mengumpulkan 11 poin. Opini publik di negeri ribuan pulau saat itu sedang mendidih, menyebut kedua lawan saling berjabat tangan untuk melenyapkan tuan rumah.
Vietnam kemudian bertemu kembali dengan Thailand di final, menang 5-3 melalui adu penalti setelah bermain imbang 1-1 selama 90 menit.