U22 Indonesia tidak memiliki kekuatan terbaik di SEA Games 32
Ronaldo baru saja mengalami cedera dalam pertandingan persahabatan melawan Lebanon U22 1-0 pada 16 April dan tidak pulih tepat waktu untuk berangkat bersama seluruh tim ke Kamboja hari ini 25 April. Sementara itu, klub lapis kedua Inggris Cheltenham Town membuat alasan bahwa SEA Games tidak ada dalam kalender FIFA Days dan menolak untuk mengizinkan Baggott bergabung dengan tentara. Bek tengah dengan tinggi 1m94 ini menjadi faktor penting baik bagi tim U22 maupun timnas Indonesia.
Juga bermain di luar negeri seperti Baggott, namun dua pilar U22 Indonesia lainnya - striker Marselino Ferdinan dan bek kiri Pratama Arhan - difasilitasi oleh klub tuan rumah untuk menghadiri SEA Games pada kesempatan ini. Arhan adalah bagian dari cadangan Tokyo Verdy, belum memainkan pertandingan untuk klub Jepang di J-League 2 musim ini. Marselino melakukan integrasi dengan baik setelah memainkan empat pertandingan, mencetak satu gol untuk Deinze di Divisi Pertama Belgia
Separuh dari skuat U22 Indonesia memiliki pengalaman di SEA Games, di mana gelandang Witan Sulaeman paling berpengalaman saat mengikuti tiga musim berturut-turut. Gelandang berusia 21 tahun itu diberi ban kapten di Kamboja, dan sangat ingin bergabung dengan tim untuk memperebutkan medali emas setelah masing-masing meraih medali perak pada 2019 dan medali perunggu pada 2022.
Selama sesi latihan, U22 Indonesia memainkan dua pertandingan persahabatan melawan Lebanon, masing-masing kalah 1-2 dan menang 1-0. Hari ini, 25 April, tim berada di Kamboja, mempersiapkan laga pembuka Grup A melawan Filipina pada 29 April.
CNN Indonesia menilai kans tim tuan rumah menjuarai SEA Games ke-32 saat menghindari lawan kuat di babak penyisihan grup seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Indonesia terakhir kali meraih medali emas di SEA Games 1991, terakhir kali mencapai final adalah SEA Games ke-30 di Filipina dan kalah 0-3 dari Vietnam.
- Kiper (2): Adi Satryo (PSIS Semarang), Ernando Ari (Persebaya Surabaya)
Bek (9): Bagas Kaffa (Barito Bureta), Haykal Alhafiz, Alfeandra Dewangga (PSIS Semarang), Muhammad Ferarri, Rizky Ridho, Rio Fahmi (Persija Jakarta), Pratama Arhan (Tokyo Verdy), Komang Teguh, Fajar Fathur Rahman (Borneo Samarinda)
Gelandang (5): Ananda Raehan (PSM Makassar), Marselino Ferdinan (Deinze), Witan Sulaeman (Persija Jakarta), Beckham Putra (Persib Bandung), Taufany Muslihuddin (Borneo Samarinda)
Striker (4): Ramadhan Sananta (PSM Makassar), Titan Agung (Bhayangkara), Jeam Kelly Stroyer (Persik Kediri), Irfan Jauhari (Persis Solo).