Vietnam – Mongolia: Menanti kemenangan pertama di Asiad 19
* Vietnam – Mongolia: 15.00. Selasa, 19 September, di MetaSports.
Sebuah kemenangan menjadi awal yang sukses, ketika pelatih Hoang Anh Tuan dan timnya menjadi tim pertama dari delegasi olahraga Vietnam yang bertanding di Asiad 19. Tiga poin pun mempertegas kemampuan Vietnam untuk berada di posisi 3 besar Grup B. dengan dua rival kuatnya. Arab Saudi dan Iran.
Penarikan diri Afghanistan dan Suriah mendekati tanggal mulai membuat sepak bola putra Asiad 19 hanya memiliki lima grup yang terdiri dari tiga tim, bukan enam grup semula. Persaingan empat peringkat ketiga terbaik pun semakin mudah.
Pada Asiad sebelumnya, Vietnam menorehkan sejarah dengan menempati posisi keempat. Pelatih Park Hang-seo membawa ke Indonesia tim pemain elit termasuk pemain terbaik 1995 hingga 1999, bersama dengan tiga pemain yang pernah atau akan memenangkan Bola Emas Vietnam: Nguyen Anh Duc, Nguyen Van Quyet dan Do Hung Dung. Pencapaian tersebut memang mengejutkan, namun tidak bisa dipungkiri bahwa tim saat itu memiliki kekuatan untuk sukses.
Kali ini Vietnam dinobatkan sebagai tim Olimpiade namun sebenarnya bisa disebut sebagai tim U20 dengan enam pemain senior, dan tanpa target performa. Kiper Do Sy Huy, kelahiran 1998, merupakan satu-satunya pemain di luar U24, meski Panitia Penyelenggara mengizinkan tiga orang. Perbedaan usia dua hingga tiga tahun dalam sepak bola remaja dapat membuat perbedaan, namun tim melihatnya sebagai tekanan psikologis yang perlu diatasi untuk berkembang.
Pelatih Hoang Anh Tuan mengatakan Vietnam tidak boleh kehilangan kewaspadaan meski lawannya lebih lemah. Yang lebih penting baginya adalah seberapa besar peningkatan kemampuan tim tuan rumah dalam menguasai bola, daripada terlalu memikirkan kemenangan.
Dengan posisi 183 di tabel FIFA, Mongolia tidak pernah mendapat apresiasi tinggi di turnamen, dan Asiad 19 adalah kedua kalinya mereka berpartisipasi sejak tahun 1998. Mongolia membawa skuad yang hampir rata-rata untuk keenam kalinya. berturut-turut gagal lolos ke kualifikasi Asia U23. Mereka baru bermain imbang dan kalah setelah 15 pertandingan, termasuk kekalahan melawan wakil Asia Tenggara seperti Laos, Malaysia, Singapura, dan yang terbaru Kamboja.
Untuk menambah kekuatan, pelatih Ichiro Otsuka menambahkan dua pemain di atas umur, gelandang Purevdorj Bayartsengel (26 tahun) dan gelandang Khurelbaatar Tsend-Ayush (33 tahun), serta tiga pemain dari grup U24, Orkhon Munkh-Orgil. , gelandang Tserenbat Baasanjav dan Baljinnyam Batmunkh. Namun, pencocokan lineup selama satu minggu sepertinya tidak akan membuat perubahan signifikan dalam gameplay.