Gelandang Vietnam U22 tidak takut dengan Thailand
Kedua tim bertemu langsung dari babak penyisihan grup pada pertandingan terakhir pada 11 Mei. Sebelum SEA Games ke-32, Thailand membuat kesan yang kuat di turnamen persahabatan Piala Doha pada bulan Maret dengan bermain imbang 2-2 Arab Saudi, menang 1-0 Qatar dan kalah 0-1 dari Kuwait untuk finis keempat. Sementara itu, Vietnam kalah dalam ketiga pertandingannya, menempati peringkat ke-10.
Gelandang Tran Quang Thinh menilai Thailand sebagai tim kuat di Grup B sepak bola putra SEA Games mendatang, namun ia menegaskan bahwa Vietnam U22 tidak takut pada pemain mana pun. "Setiap tim memiliki gaya permainan dan kekuatannya masing-masing," tambahnya. "Tim yang beruntung dan memanfaatkan peluang bagus akan menang."
U22 Vietnam mengincar medali emas meski banyak tekanan. Sebelum Quang Thinh, striker Bui Vi Hao menetapkan tujuan untuk mencetak satu gol per pertandingan, sementara penjaga gawang Quan Van Chuan ingin menjaga clean sheet sepanjang turnamen. "Saya sendiri ingin mengarahkan pertahanan dengan baik dan tidak membuat kesalahan," kata Quang Thinh tentang golnya sendiri.
Quang Thinh adalah staf Klub Polisi Hanoi dan merupakan salah satu dari lima bek tengah yang dipanggil oleh pelatih Philippe Troussier. Ia harus bersaing dengan Giap Tuan Duong, Luong Duy Cuong, Vu Tien Long dan Phan Tuan Tai yang banyak bermain di V-League. "Saya sendiri tidak bisa menendang V-League, jadi saya harus mencoba dua kali dan tiga kali lipat," kata Thinh.
Dalam sesi latihan belakangan ini, pelatih Troussier berulang kali melakukan pergantian pemain saat pemain melakukan kesalahan umpan. Quang Thinh berpikir begitulah cara pelatih menekan para pemain untuk terbiasa dengan permainan resmi, dan pada saat yang sama membutuhkan keterampilan taktis yang tinggi.
"Pelatih mengatakan bahwa jika Anda ingin tidak mengejar bola, Anda harus mengontrolnya, jika Anda ingin mengontrolnya, Anda harus mengoper dan menerimanya," kata gelandang itu pada tahun 2001. "Pelatih berlatih lebih lama dan mengajar para pemain bagaimana menerima dan mengoper bintang untuk menempatkan rekan satu tim dalam posisi yang menguntungkan."