Menangkan Thailand, Indonesia masuk final melawan Vietnam
*Skor: Chukid 27 - Sroyer 10, Ferarri 23, gol bunuh diri Natcha 45
Thailand terus harus menyimpan dendam terhadap Indonesia, setelah kalah di final SEA Games ke-32 pada Mei 2023. Kali ini dengan keunggulan tuan rumah di semifinal Asia Tenggara U23, guru dan murid Ithsara Sritharo masih belum bisa menagih utang Indonesia. Dan tak ada yang berubah ketika kedua tim terus berjuang keras, terkadang sengit, meski kali ini tidak ada pertarungan.
Sebelum pertandingan, Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Thailand mengingatkan pemain tuan rumah untuk fokus memainkan bola, agar tidak kehilangan kesabaran hingga terjadi perkelahian. Namun tendangan sengit Indonesia rupanya membuat Thailand goyah. Setelah striker Kelly Sroyer membuka skor untuk Indonesia pada menit ke-10, tuan rumah tampak kehilangan kesabaran dan terjerumus ke dalam permainan sengit lawannya.
Saat melihat Sroyer menutupi bola pada menit ke-18, dua pemain Thailand menyerbu masuk dari depan dan belakang. Pasukan Ithsara kehilangan kesabaran hingga tercipta gol kedua pada menit ke-23, ketika bek Robi Darwis melakukan lemparan keras ke dalam kotak penalti agar bek tengah Ferarri melompat tinggi untuk menyundul bola dan membentur tanah ke sudut jauh gawang. .
Indonesia tidak memiliki bek Pratama Arhan di turnamen ini, namun Darwis tampil dengan lemparan ke dalam yang sama menakutkannya. Berkali-kali tim tamu melakukan pergantian pertahanan tuan rumah dari lemparan kuat Darwis. Pelatih Hoang Anh Tuan yang duduk di tribun Stadion Rayong menyaksikan pertandingan ini, mungkin sebentar lagi harus mencari cara untuk menghadapi serangan Indonesia ketika kiper Quan Van Chuan kerap melakukan kesalahan dalam penguasaan bola.
Indonesia bermain lebih baik dari Thailand namun ada kalanya mereka dibuat bingung, terutama setelah sundulan striker Chukid Wanpraphao dari tendangan sudut menyamai gol tim tuan rumah pada menit ke-27. Melihat permainan bola yang terlalu cepat, pelatih Shin. Tae-yong pergi ke pinggir lapangan dan meminta para pemain untuk memperlambat tempo permainan. Imbas pelatih asal Korea itu pun berpengaruh, ketika Indonesia perlahan kembali menguasai permainan dengan meraih kemenangan 3-1 di babak pertama, melalui gol bunuh diri yang dilakukan bek Natcha Promsomboon.
Setelah bola masuk ke gawang, seorang pemain Indonesia kembali melepaskan tembakan ke gawang dan membuat wajah lawan panas. Kedua kubu sempat terlibat perkelahian, namun wasit Hiroki Kasahara langsung turun tangan. Wasit Jepang turun tangan dengan cepat di titik panas, namun tidak memberikan banyak kartu kuning dibandingkan jumlah pelanggaran berbahaya kedua tim.
Babak kedua tak ada gol lagi, namun Thailand bermain lebih ganas dan cepat kehilangan kekuatan. Pada menit ke-57, dua pemain tuan rumah berlari berturut-turut untuk mencegat serangan balik Indonesia, namun dapat dihindarkan oleh pemain tim tamu. Menjelang akhir pertandingan, gelandang Nathathop Kaewklang menendang bola dari belakang ke betis Dwi Septiawan dan mendapat peringatan.
Menyaksikan penampilan mengecewakan tim tuan rumah, banyak rombongan penonton Thailand yang keluar pada menit ke-80. Di bawah lapangan, Indonesia bisa menang lebih banyak jika striker Muhammad Sananta menyelesaikannya dengan efektif. Namun skor 3-1 sudah cukup bagi guru dan murid Shin untuk menegaskan kekuatan mereka sebelum mencapai final melawan Vietnam.
Thailand tidak menagih utang kepada Indonesia, dan peluang itu kini diberikan kepada Vietnam setelah tim tersebut kalah dari Indonesia di babak kedua meski bermain lebih baik dari orang-orang di semifinal SEA Games lalu. Pasukan Hoang Anh Tuan akan memainkan pertandingan final pada pukul 8 malam pada hari Sabtu, 26 Agustus, sementara Thailand akan bersaing memperebutkan tempat ketiga dengan Malaysia empat jam sebelumnya.
Thailand: Siriwat - Thanison, Songchai, Kittichai, Warinthon, Kritsada - Kasidit, Natcha - Chukid, Phanthamit, Nethithorn.
Indonesia: Ernando - Frengky, Haykal, Ferarri, Dewa - Rifky, Robi, Beckham, Fikri - Sananta, Kelly.